Suriah merupakan 1 dari 4 Tanahnya Para Nabi (Bumi Syam) yang terdampak krisis kemanusiaan. Pasca konflik yang terjadi selama hampir 14 tahun ini meninggalkan puing-puing infrastruktur diantaranya ribuan masjid telah hancur, sekolah dan rumah sakit. Tanpa makanan, air, dan tempat tinggal. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyebutkan bahwa sekitar 90% penduduk Suriah hidup dibawah garis kemiskinan.  

Sebagai bentuk dari komitmen dalam menyampaikan amanah para Donatur kami dalam menanggapi krisis kemanusiaan di Bumi Syam dan SOP lembaga kami, Humanity Abdi Indonesia pada tanggal 23 Maret 2025 melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus Suriah untuk berkoordinasi, meminta izin dan arahan. Kunjungan ini menandai dimulainya program bantuan kemanusiaan untuk membantu para pengungsi yang terdampak konflik berkepanjangan di wilayah tersebut dan pembangunan berkelanjutan berupa distribusi paket sembako serta rencana dukungan rehabilitasi infrastruktur dasar Suriah.

Pada pertemuan yang berlangsung hangat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah, Bapak Dr. Wajid Fauzi M. PM, menyambut baik kedatangan tim Humanity Abdi Indonesia dan menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan inisiatif nyata yang diberikan oleh Humanity Abdi Indonesia.

“Kami menyambut baik inisiatif dari Yayasan Humanity Abdi Indonesia sebagai bentuk nyata dari solidaritas. Bantuan ini sangat berarti bagi para pengungsi yang hingga saat ini masih menghadapi tantangan kemanusiaan yang serius,” ujar Duta Besar RI dalam sambutannya.

CEO Humanity Abdi Indonesia, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kedutaan Besar RI merupakan bentuk sinergi diplomasi kemanusiaan yang mampu menjembatani kebutuhan riil masyarakat dengan dukungan internasional.

“Kami percaya bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas negara. Kehadiran kami di sini adalah wujud komitmen kami untuk berbagi harapan dan memberikan dukungan nyata bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.